7 Hal Penting Kenapa Kamu Harus Ikuti Konseling Pra-Pernikahan

Menurut survei oleh Psychology Today, pasangan yang dahulunya pernah menjalani konseling sebelum pernikahan menunjukkan rata-rata memiliki angka pernikahan yang lebih rendah. Kira-kira apa ya alasan dibalik itu semua? Kamu bisa juga mengikuti konseling pra nikah untuk memahami lebih dalam arti pernikahan dan saran-saran penting untuk kehidupan rumah tangga kelak. Berikut yang telah dilansir dari berbagai sumber, tujuh alasan penting ikut konseling pra-pernikahan demi memantapkan menikah. Baca sampai akhir ya!

  1. Menghadapi Masalah

Dalam konseling pra-pernikahan, pasangan akan diberi kesempatan berdiskusi mengenai hal-hal yang biasanya bisa menimbulkan pertengkaran. Konseling dapat membantu kamu dan pasangan untuk menghadapi topik yang jarang dibicarakan pasangan dan belum terpikirkan saat akan memutuskan menikah. Seperti, perbedaan cara mengasuh anak, urusan mertua, urusan pembagian tugas rumah tangga, sampai berbagai hal lain yang berpengaruh pada pribadi masing-masing pasangan.

  1. Nasehat Netral

Pasangan akan terbantu sekali kalau memiliki pendapat yang netral dari profesional saat dalam sesi konseling pra-pernikahan. Seorang profesional yang ahli akan memberikan saran sekaligus bimbingan tentang hubungan kamu dan pasangan agar nantinya kalian bisa melihat perbedaan prinsip-prinsip yang bertentangan. Meskipun kamu tidak harus sejalan dengan pendapat konselor, tapi kamu bisa menjadikannya sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil solusi dan arahan untuk hubungan kalian.

  1. Banyak Manfaat

Kamu pernah melihat pasangan yang menikah dan terlihat sempurna di sekitarmu? Sebenarnya yang terlihat akur dan rukun pun bisa saja memiliki masalah yang tak diketahui orang lain. Nah, mengikuti konseling juga akan bermanfaat untuk pasangan yang sudah memiliki hubungan baik. Karena pasangan yang terlihat rukun, perlu membicarakan hal-hal yang tidak terduga sebelumnya. Hal ini bisa mengantisipasi masalah yang ada dalam pernikahan. tak ada pernikahan yang bebas dari masalah, meskipun masalah kecil dan sepele. Melalui konseling, kalian belajar kompromi dengan benar untuk kerjasama demi hubungan yang langgeng.

  1. Komunikasi Efektif

Kunci terpenting dalam hubungan yang baik adalah komunikasi yan efektif. Ketika hubungan mulai membosankan dan jaran interaksi, yang dikhawatirkan adalah pernikahan bisa mulai retak. Di konseling pra-nikah, kamu dan calon pasangan hidupmu akan diberi arahan cara komunikasi dan mengeksperikan cinta dengan tepat. Seperti, menahan diri untuk tidak beradu pendapat, mencari momen yang tepat untuk berdiskusi, dan tips komunikasi lainnya.

  1. Membahas Finansial

Apa kamu bisa yakin dengan pasangan kalau dia sudah jujur mengenai keuangan dan untuk apa saja uang itu? Keuangan penting dibahas dan diketahui bersama-sama. Dengan mengikuti konseling, kamu akan didorong untuk jujur satu sama lain, termasuk dari segi kesehatan keuangan bersama. Masalah finansial yang tak dibicarakan akan berlarut-larut, hal itu dapat memicu perceraian di kemudian hari. Konselor akan menuntun kalian membicarakan finansial bersama-sama tentang biaya pernikahan, cara mengelola keuangan setelah menikah, dan rencana kebutuhan masing-masing.

  1. Mendapatkan Informasi Baru

Mengikuti terapi konseling pra-nikah merupakan kesempatan untuk kalian menjelajah hal-hal baru yang tak dibicarakan sebelumnya, misalnya trauma masa lalu, harapan pribadi kalian, sampai bicara pembahasan pribadi yang perlu diketahui masing-masing pasangan. Hal ini dilakukan secara terbuka dan dibimbing oleh konselor untuk menengahi kalian. Konseling menjadi ajang untuk mengeluarkan semua pendapat dan hal yang mengganjal di hati, dan mendapatkan penyelesainnya.

  1. Mencegah Perceraian

Tujuan yang utama dalam konseling adalah mencegah adanya perceraian. Konseling dapat membantu pasangan lebih saling memahami sehingga mengurangi risiko perceraian. Studi menunjukkan kalau 30% pasangan akan mengabaikan ide perceraian melalui konseling pra-nikah. Statistik melalui studi ini baiknya mendorong pasangan untuk mempertimbangkan agar ikut konseling sebelum menikah.