Calon Istri Diajak Menikah Tanpa Gelar Resepsi? Cek Yuk Beberapa Opini Para Cewek

Menikah merupakan impian yang dinantikan semua orang, khususnya para perempuan yang sudah memasuki usia matang. Faktor usia yang sudah pantas menikah dan jodoh telah dipertemukan membuat langkah ke jenjang serius lebih masuk akal. Apalagi yang ditunggu selain mendaftarkan ke KUA dan sah menjadi suami istri akhirnya. Doa untuk melepas masa lajang selalu dipanjatkan sebagian besar kaum hawa.

Para lelaki pun sebenarnya juga demikian. Mereka ingin segera menikah juga, loh! Biasanya karena terkendala oleh kesiapan, entah mental maupun finansial. Kalaupun ada yang sudah siap dua-duanya, apakah si calon istri mau menikah tanpa adanya resepsi besar-besaran? Bagaimana jawaban para wanita mengenai hal ini? Simak beberapa pendapat para wanita berikut ini yang telah dilansir dari hipwee. Apa opini mereka jika tak ada resepsi?

 

  • Inginnya menikah tanpa resepsi yang tamunya banyak alias mengundang kerabat dan orang terdekat saja

Ini adalah kata wanita yang berprofesi sebagai guru TK bernama Wuni (24 tahun). Menurutnya menikah tanpa resepsi itu gak masalah. Namun orangtuanya dan calon suaminya yang keberatan jika tak ada resepsi. Menikah dengan konsep private party pun ia mau.

 

  • Mending uangnya dialihkan untuk beli rumah, lebih bermanfaat daripada resepsi mewah

Pendapat ini dilontarkan oleh Nunung seorang pengantin yang baru saja menikah di usia 24 tahun. Katanya menikah itu yang penting sah dan berkah. Lalu uangnya bisa buat beli rumah. Namun apa daya, karena tuntutan keluarga harus melangsungkan resepsi.

 

  • Menuruti kata orangtua, sebagai anak pertama harus menggelar resepsi pernikahan. Seberapa pun biaya yang perlu dikeluarkan

Karena di keluarganya mengharuskan untuk resepsi, Ajrule yang sudah menjadi istri seorang PNS usia 24 tahun ini mengadakan resepsi. Sebenarnya, awal kesepakatannya dengan pasangan tidak mau resepsi. Orangtua mereka yang menginginkan anak pertama harus resepsi.

 

  • Resepsi itu repot, tapi karena adat budaya mengharuskan adanya resepsi. Keluarga yang mengedepankan adat menjadi alasan untuk resepsi

Julia Evani Sitepu (25 tahun) adalah orang Batak yang keluarganya kental adatnya. Mau gak mau ia harus resepsi adat. Katanya, menikah tanpa resepsi boleh juga. Karena menurutnya biar gak ribet dan hemat biaya juga.

 

  • Resepsi atau tidak, yang penting jangan dipaksakan dengan keadaan. Jika ada biaya lebih tak masalah, kok.

Kata Ririn yang usianya 25 tahun, tergantung mau resepsi atau tidak. Apoteker wanita ini memilih untuk tidak memikirkannya berlebihan, kalau ada budget resepsi ya tak masalah untuk mengadakannya. Tidak ada biaya resepsi mending gak usah.

Pendapat beberapa wanita tersebut menganggap bahwa menikah tanpa resepsi itu tak masalah. Namun, keputusan keluarga untuk resepsi yang harus dilaksanakan. Namun semua bisa dibicaakan baik-baik dengan keluarga atau pasanganmu ya. Keputusan pakai resepsi atau tidak, mending tanyakan langsung dengan calon istri. Semoga bermanfaat.