Intropeksi Diri Bagi Perempuan, Sebelum Kamu Minta untuk Dinikahi

Wanita yang sudah beranjak dewasa atau sudah memasuki ‘umur menikah’ bisa jadi buru-buru ingin dilamar. Faktor lain dari si wanita yang ingin cepat menikah beragam juga, loh. Selain desakan dari orangtua ataupun lingkungan, keinginan dari sendiri pun tak bisa disangkal. Jadi, wajar saja jika kamu sebagai perempuan ingin cepat ‘dihalalin’ atau segera dinikahi.

Perlu diketahui ya, ladies, kalau dilamar itu tak segampang yang dibayangkan. Kesiapan dari sisi psikologi dan materi sangat dibutuhkan. Daripada ngebet nikah, simak dulu apa yang perlu kamu lakukan sebelum minta dilamar. Sudahkah kamu menyelesaikan tanggung jawabmu dan kesiapan dirimu?

  1. Apa kabar sekolahmu? Selesaikan pendidikan dulu lebih baik

Kalau kamu masih dalam masa studi, sebaiknya jangan buru-buru menikah. Meskipun kini sudah banyak pasangan yang menikah di sela waktu kuliah, menikah bukan tanggungjawab yang mudah. Khawatirnya jika kamu menikah di tengah kesibukan dan tugas yang masih belum kelar, wisuda jadi tertunda karena tidak fokus.

  1. Disiplin, membina rumah tangga perlu kesigapan diri.

Setelah menikah, bagaiman kamu akan merawat anak dan cekatan menjadi istri kalau bangunnya masih jam delapan pagi. Meskipun bukan menjadi ibu rumah tangga, entah bekerja dliuar rumah, bangun pagi haruslah dibiasakan mulai sekarang. Memantaskan diri untuk jadi calon istri idaman suamimu nanti.

  1. Kesiapan sisi materi dan manajemen keuangan yang baik

Menikah itu bisa dikatakan susah-susah gampang. Kamu perlu kesiapan materi dan pengelolaannya yang baik. tanyakan dirimu, apakah sudah tertib menabung, atau masih boros dan konsumtif. Masa kamu nekat menikah kalau masih sembrono masalah keuangan.

  1. Bagaimana nilai-nilai yang akan kamu tanamkan pada anakmu nanti?

Kelak pasti kamu akan segera mempunyai anak setelah menikah. Mengasuh anak tidak melulu punya uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, asuhan yang baik dari kedua orangtuanya. Kamu yang sudah berusia ‘dewasa’ apakah sudah memikirkan nilai-nilai agama dan moral yang akan kamu ajarkan pada anak-anakmu nanti? Kesiapan mental kamu akan berpengaruh pada pola asuh untuk anak.

  1. Renungkan dan selalu memantaskan diri jadi wanita yang bisa dinikahi

Sebelum menuntut untuk segera dilamar dan dinikahi, renungkanlah sesekali apakah kamu sudah layak dan pantas jadi istri dan calon ibu nanti? “Aku sudah siapkah jadi istri?” soal pantas atau tidak coba intropeksi diri ya.

Beberapa hal tadi bisa jadi tolak ukur kamu dalam kesiapan dinikahi. Menjadi seorang istri itu bukan hal yang mudah. Bukan untuk menakut-nakuti, tapi kalau memang belum mampu dan siap diri, jangan memaksa terlalu dini. Yuk, perbaiki diri!