Kenapa Cincin Kawin Disematkan di Jari Manis ? Ini jawabannya !

Pernah tidak kalian terpikir ketika kamu kondangan atau menghadiri pesta pernikahan terbesit pertanyaan “kenapa cincin selalu disematkan di jari manis ?” Ternyata ini ada asal usul dan penjelasannya. Yuk kita simak penjelasannya berikut.

Kenapa harus ada cincin kawin melingkar di jari sebagai tanda pernikahan ? Berikut ceritanya :

Jika diurutkan dari sejarah cincin kawin ini berasal dari Mesir Kuno, dimana cincin ini dianggap sebagai simbol dalam suatu pernikahan. Mereka bisa menggunakan rumput, alang – alang dan lain sebagainya untuk membuat cincin dengan cara dipilin melingkar dan disesuaikan dengan ukuran jari. Dipilihnya cincin yang melingkar ini juga bukan tanpa alasan, mereka memiliki filosofi bahwa lingkaran itu tidak memiliki ujung atau akhir dan seperti itu pula suatu pernikahan yang tidak memiliki akhir atau abadi.

Dari masa ke masa bahan pembuatan cincin berubah-ubah, mulai dari besi hingga sekarang menjadi emas murni.

Sekarang perkembangan cincin kawin berlanjut ke Romawi Kuno setelah mereka berhasil menjajah Mesir. Ternyata bahan rumput atau alang – alang ini sangat mudah rusak, karena itu mereka mencoba membuat cincin dari bahan lain mulai dari kayu, akar hingga tulang. Hingga kemudian berkembang seni penempaan logam atau besi dan menggunakan logam atau besi sebagai bahan dasar pembuatan cincin.

Sementara semakin lama posisi besi sebagai bahan dasar dalam pembuatan cincin pun tergeser oleh emas dan perak pada abad ke-17, setelah masyarakat menjadikan cincin kawin sebagai tanda cinta.

Lantas mengapa disematkan di jari manis ?

Mitosnya terdapat pembuluh darah vena amoris padahal hal ini belum bisa di buktikan secara teoritis. Mitos ini awalnya berasal dari zaman Romawi Kuno dan Yunani Kuno. Saat ini masyarakat mempercayai bahwa di jari manis kanan terdapat sebuah pembuluh darah yang secara langsung terhubung ke jantung. Tetapi setelah di lakukan penelitian hal ini hanya mitos saja.

Dalam sejarah cincin dipasang di jari manis tangan kiri hal ini ada alasannya lho

Konon katanya karena banyak masyarakat yang menganggap bahwa tangan kanan lebih sering digunakan dan memiliki tenaga yang lebih kuat dari pada tangan kiri. Dan banyak yang menilai cincin kawin tidak akan rusak kalau berada di tangan kiri. Meskipun mitos ini hanya berlaku untuk orang Indonesia dan di beberapa negara lainnya.

Berdasarkan filosofi negeri Tiongkok

Menurut masyarakat Tiongkok, setiap jari memiliki arti masing – masing. Seperti ibu jari yang mempresentasikan orang tua, jari telunjuk sebagai saudara dan jari kelingking digambarkan sebagai anak – anak. Sementara jari manis di gambarkan sebagai kekasih yang tak akan terpisah.