Mitos Pernikahan yang Belum Tentu Kebenarannya

Percaya tentang mitos yang beredar di masyarakat? Apalagi mitos tentang pernikahan, kamu tidak boleh ini, harusnya begitu, dan masih banyak lainnya. Di Indonesia, memegang nilai-nilai adat budaya dan tradisi masih sangat kuat. Tidak jarang mitos dan keyakinan-keyakinan lama tentang suatu hal dari nenek moyang masih dipercayai. Simak beberapa mitos berikut yang dilansir dari hipwee, yang perlu kamu tahu agar tidak salah kaprah.

  1. Larangan untuk orang Sunda menikah dengan orang Jawa, ini tak benar loh!

Mitos ini mengatakan orang kalau orang Sunda menikah dengan orang Jawa, kelak akan dirundung kesialan setelah pernikahan. Buktinya? Nyatanya banyak pasangan antar adat Sunda –Jawa yang langgeng dan berjalan tanpa kutukan.

Asal mitos ini ternyata dari cerita sejarah perang Bubat, putri dari kerajaan Sunda yang menikah dengan raja di Jawa menimbulkan peperangan dan kekalahan pihak Sunda. Muncul deh, kebijakan orang Sunda tak dapat menikahi orang luar termasuk orang Jawa.

  1. Sesama anak sulung tidak boleh menikah, ternyata cuma mitos

Katanya juga pernikahan antara anak sulung akan berakhir tidak bahagia, namun apakah benar? Bila ditelusuri muasalnya, biasanya dua anak sulung yang mempunyai kepribadian yang hampir mirip tidak cocok bila bersama. Tapi tidak semua kasus juga berlaku demikian. Banyak pasangan yang memiliki kepribadian yang sama justru bisa lestari pernikahannya. Mitos ini tidak terungkap benar ya!

  1. Menikah di bulan Suro dilarang, sebenarnya di bulan apapun sah saja

Larangan ini biasanya terjadi di Jawa juga, karena menurut perhitungan kalender Jawa. Mitosnya menikah di bulan Suro akan berdampak musibah bagi pasangan yang melangkahi larangan itu. Tapi, pada dasarnya tidak ada anjuran ataupun larangan menikah di bulan-bulan tertentu. Bulan apapun yang terpenting pernikahan lancar, kan. Buktinya, banyak juga yang menggelar pernikahan di bulan Suro, hingga kini tetap langgeng.

  1. Larangan bagi calon pengantin pria untuk melihat calon wanitanya yang baru di pingit, ini mitos juga.

Kebanyakan mitos melarang hal-hal tertentu tidak berdasarkan alasan masuk akal. Akibat bila melanggar biasanya terkena sial dan kedatangan musibah bertubi-tubi. Seperti kata orang dulu kalau calon pengantin pria menemui calon pengantin wanitanya sebelum pernikahan akan mendatangkan ketidakberuntungan. Padahal ini bukanlah larangan, ini hanya dimaksudkan agar si wanita bisa mempercantik diri. Tujuannya, agar si mempelai pria akan terpesona melihat pasangannya yang lebih cantik setelah tidak bertemu beberapa waktu. Efek pangling yang menimbulkan kesan istimewa pada sepasang pengantin nantinya.

  1. Seorang adik tidak boleh menikah sebelum kakaknya, benarkah?

Apabila si adik melangkahi kakaknya untuk menikah duluan konon akan membuat susah jodoh bagi si kakak. Apa alasan sebenarnya? Mungkin sejatinya bukan larangan yang menimbulkan kesialan si kakak, namun lebih ke menjaga perasaan saja terhadap si kakak. Kalau sudah siap menikah kenapa harus ditunda? Nanti juga kan datang sendiri jodoh bagi sang kakak. Jadi, gak perlu khawatir akan ketiban sial hanya karena mitos yang belum terbukti kebenarannya.

Begitulah mitos yang beredar di masyarakat kita, namun ternyata mitos tetaplah mitos. Tidak ada yang terbukti benar, bukan? Kadang larangan yang ada malah membuat salah kaprah. Jangan terlalu pamali, ya.