Tetap Bekerja Setelah Menikah, Kenapa Tidak?

Bagaimana nanti jika kamu sudah menikah, apa yang kamu rencanakan ke depannya? Tetap bekerja atau cukup menjadi ibu rumah tangga? Ada baiknya sebelum menentukan pilihan tersebut, kamu mempertimbangkan sisi baik dan buruknya serta konsekuensi dari hasil keputusanmu nanti. Yuk teliti lagi apa saja hal positif dan negatif jika kamu tetap bekerja setelah menikah! Oh iya, kalau kamu ingin menjadi wanita karir sekaligus ibu rumah tangga adalah hal yang sangat memungkinkan juga. Zaman kini sudah banyak perempuan yang bekerja walaupun bersuami. Menjadi wanita berkarir pun banyak sisi baiknya, seperti berikut.

  1. Lebih mandiri dan mapan

Nah, secara keuangan kamu akan lebih mapan dan tak menggantungkan penghasilan suami saja. Ini adalah hal yang paling nyata kamu alami dan rasakan. Memiliki penghasilan sendiri akan membantu perekonomian rumah tangga kamu, kalian memiliki total pendapatan yang lebih besar. Kamu pun tidak perlu meminta kepada suami jika ingin barang-barang pribadimu, misalnya make up. Dan untuk hal yang tidak diinginkan seperti bercerai ataupun suami sudah tidak ada, kondisi finansial rumah tangga tidak langsung terguncang.

  1. Bekerjasama dengan suami untuk mengurus rumah tangga

Kalau kamu menjadi wanita yang bekerja artinya secara tak langsung kamu mendorong suami untuk lebih terlibat dalam urusan rumah tangga. Biasanya, sang suami menyerahkan segala urusan rumah tangga kepada istri, misalnya masalah dapur, bersih-bersih rumah, dan lainnya. Nah, dengan kamu bekerja juga, suami pun seharusnya paham kesibukanmu dan ikut bekerja sama mengurus rumah tangga dengan membagi tugas. Selain bergotong royong dalam urusan rumah, dampak baik bagi anak kalian. Anak laki-laki dari ibu yang bekerja akan tumbuh dewasa nantinya juga terlibat dalam pengasuhan anaknya.

  1. Contoh yang Positif untuk Anak

Nah, bagi kamu yang nantinya mempunyai anak perempuan, menjadi ibu rumah tangga dan ibu yang bekerja mempunyai nilai positif bagi anak kamu. Menurut pendapat ahli, anak perempuan dari ibu pekerja mempunyai kecenderungan mempunyai penghasilan lebih tinggi dibandingkan dari anak perempuan yang ibunya tak bekerja. So, hal ini merupakan contoh untuk anak-anak kalian kelak agar bekerja keras.

Mari kita bahas sisi negatifnya juga agar kamu bisa mempertimbangkannya. Beberapa sisi negatif yang mungkin akan kamu alami, cek yuk.

  1. Hilangnya kesempatan untuk melihat perkembangan awal anakmu.

Kamu memiliki kemungkinan untuk tidak bisa melihat masa kembang anak kamu dan momen-momen pentingnya. Seperti momen pertama kali ia berjalan dan mengucapkan kata pertamanya. Hal itu adalah konsekuensi yang kamu dapatkan. Tetapi, momen penting lainnya masih bisa kamu lakukan bersamanya, kok.

  1. Masalah manajemen waktu

Dalam pembagian waktu antara kerja dan tugas di rumah akan diuji jika kamu adalah wanita karir. Kamu harus lebih lihai membagi waktu agar dua hal bisa berjalan berdampingan dan tak merugikan. Kamu bisa memanfaatkan waktu luangmu sebaik-baiknya dan mempertajam manajemen waktumu. Dan sebaiknya kamu tetap memprioritaskan quality time bersama keluarga meskipun hanya sebentar.

Tidak usah khawatir bagi kamu yang akan bekerja setelah menikah, karena niat baik akan diberikan jalan yang baik pula. Jadilah contoh ibu dan wanita yang baik untuk anak-anakmu kelak. Semoga tulisan ini membantumu memutuskan pilihan iya tidaknya menjadi wanita karir ya!